con Karya Seribu Anak Bangsa (sebuah puisi) - Every Corner Has Story
BREAKING NEWS

FOLLOW US @ INSTAGRAM

https://www.instagram.com/kaledjournal/

Kamis, 15 April 2021

Karya Seribu Anak Bangsa (sebuah puisi)

Saat sedang berselancar di instagram, algoritma instagram mengantarku pada sebuah iklan yang sedang mengadakan kelas menulis. Aku yang saat itu sedang ingin belajar menulis tanpa ragu ragu langsung mendaftarkan diri setelah melihat harga yang cukup terjangkau.

Kelas menulis tersebut berlangsung selama satu bulan. Selama satu bulan diharapkan peserta menyerahkan satu bab hasil karyanya. Pada kelas menulis tersebut, setiap hari mentor akan memberikan beberapa materi untuk dipelajari. Materi yang sangat ringan, mengenai perbedaan fiksi dan non fiksi, penulisan EYD, alur cerita, dan motivasi untuk peserta menghilangkan writer block. Walau ringan, bagiku ilmu yang diberikan menyegarkan pengetahuanku yang sudah pudar mengenai dunia penulisan ini. 

Selain membuat hasil karya sendiri. Komunitas ini juga mengajak peserta untuk membuat antologi puisi. Aku yang sejak SD sama sekali tak berminat dengan puisi, kini berubah pikiran ingin belajar membuat puisi. 

Berikut adalah puisi yang aku coba ciptakan saat mengikuti kelas menulis di bulan Juli 2020.


Karya Seribu Anak Bangsa

Ledy Nur Kharisma

 

 

 

Seribu anak bangsa

Bersama menghasilkan karya

Karya tercipta hasil usaha

Walau tak mudah mengendalikan indera

Lebih tak mudah mengalirkan rasa

                Ruang karya datang memberikan asa

                Asa para pencipta

                Supaya lebih terasa

                Sebuah rasa memiliki karya

Seribu teman berjuang bersama

Bersama mencapai cita˗citanya

Semangat dan dukungan memberikan rasa

Rasa gairah mencipta karya

                Seribu anak bangsa menghasilkan karya

                Seribu karya untuk bangsa dan negara

                Seribu anak bangsa menghasilkan karya

                Seribu gagasan untuk bangsa dan negara


Nah gimana menurut teman teman? Masih jauh dari puitis kan ya? hihi namanya juga pemula.

Lalu bagaimana dengan buku yang akan kuterbitkan?

Sayang, aku belum seantusias itu untuk menulis. Selama satu bulan tersebut aku hanya menyerahkan empat bab saja 😌. Padahlal teman teman peserta lain ada yang sudah menerbitkan karya mereka bahkan kurang dari satu bulan.

Selain itu mentor juga hampir tiap hari mengingatkan untuk mengirimkan hasil, tapi tetap saja mental blok dan sibuk (sibuk baca komik online tepatnya hehe) menjadi alasanku tak menyerahkan karyaku tepat waktu.

Terus semangatku juga semakin menurun saat tahu bahwa untuk menerbitkan buku, ternyata peserta harus membayar sekitar 100 sampai 200 ribu. Lah kok kita yang mau menerbitkan buku kok kita yang bayar? Akhirnya aku berhenti tidak melanjutkan karyaku di komunitas itu. 

Padahal mah selesain aja dulu ya ceritanya. Terbit atau tidak terbit, itu hanya masalah waktu. 

Bagaimana dengan kalian? Apa tertarik untuk menulis buku? Yuk baca lanjutannya di sini.



                 

Share this:

Posting Komentar

 
Copyright © 2014 Every Corner Has Story. Designed by OddThemes